BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan ilmu dari masa ke masa
semakin maju. Dalam hal ini perkembangan yang juga ikut berkembang adalah
ilmu filsafat. Dari
zaman dahulu keilmuan sudah memiliki posisi serta peranan yang penting dalam
kehidupan manusia dan peradabannya. Keilmuan pun juga memiliki sejarah yang
panjang dan tidak instan dalam proses pembentukannya. Membahas tentang kelahiran dan
perkembangan filsafat pada awal kemunculannya tidak dapat dipisahkan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan yang kemunculannya di awali pada masa Yunani Kuno. Dalam sejarahnya filsafat yunani dianggap sebagai
induk dari filsafat barat, karena dunia barat (Eropa Barat) dalam pemikirannya mengacu pada
Yunani.Pada masa itu
ada keterangan-keterangan tentang terjadinya alam semesta dan makhluk hidup di dalamnya, akan tetapi
keterangan ini berdasarkan kepercayaan ataupun mitos mitos yang memang menjadi kepercayaan bangsa
Yunani masa itu. Para ahli pun merasa kurang yakin dan puas sehingga
melakukan penelitian penelitian untuk mencari kebenaran.
Seringkali masalah filsafat hanya
dapat dipahami jika
melihat kembali tentang perkembangan sejarahnya. Ahli-ahli besar seperti
Aristoteles, Thales, Plato pun hanya dapat
dimengerti dari aliran-aliran yang ada sebelum mereka. Aliran yang satu biasanya merupakan
reaksi dari aliran lain. Filsafat dan Ilmu
yang dikenal di dunia Barat Dewasa ini berasal dari zaman Yunani.
B. RUMUSAN MASALAH
Untuk
mengetahui bagaimana karakteristik pemikiran bangsa Yunani kuno, tokoh tokoh
yang ada pada masa itu serta pemikiran pemikiran para tokohnya. Karena itu
makalah ini di buat untuk membahas masalah masalah tersebut mengenai sejarah
ilmu masa yunani kuno serta untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Filsafat Ilmu yang di ampu oleh Bapak Afid Burhanuddin, S.Pd.
BAB II
PEMBAHASAN
SEJARAH SINGKAT FILSAFAT
YUNANI
Masyarakat Yunani yang hidup pada abad ke-6 SM mempunyai
sistem kepercayaan yang
bersumber dari mitos ataupun cerita cerita kuno. Sehingga pemikiran secara
logis tidak berlaku pada masa itu, yang berlaku hanya kebenaran yang
bersumber dari
mitos saja.
Setelah abad ke-6 SM muncul ahli ahli atau pemikir yang
menentang adanya kepercayaan akan mitos-mitos. Mereka menuntut adanya pemecahan misteri mengenai
sejarah perkembangan semesta ini dan jawabannya dapat diterima akal. Keadaan itu berkembang dan mulai
beralih dari gaya pemikiran atau kepercayaan akan mitos-mitos atau mitologi. Dengan munculnya faham atau
pemikiran para ahli tersebut, kemudian banyak bermunculan orang-orang yang mencoba
untuk membuat konsep konsep yang berdasarkan akal pikiran yang rasional. Maka denag adanya keadaan tersebut
munculah peristiwa ajaib The Greek Miracle yang artinya dapat dijadikan
sebagai landasan peradaban dunia.
Periode yunani kuno ini lazim disebut periode filsafat alam. Karena dimasa itu lahir beberapa
pemikir ilmu serta hasil pemikirannya yang menjadi acuan bangsa bangsa lain. dimana arah
dan perhatian pemikirannya kepada apa yang diamati sekitarnya.mereka membuat
pertanyaan-pertanyaan tentang gejala alam yang bersifat filsafati (berdasarkan
akal pikir) dan tidak berdasarkan pada mitos.
A.
KARAKTERISTIK PEMIKIRAN MASA YUNANI
KUNO
Pada masa Yunani Kuno perkembangan pada bidang ilmu masih
terpengaruh dengan mitos-mitos. Dan sama hal nya dengan para ahli, pemikiran
mereka masih di dominasi agama alam. yaitu pada masa Thales (640-545 SM), yang
menyatakan bahwa esensi segala sesuatu adalah air, belum murni bersifat
rasional. Argumen Thales masih dipengaruhi kepercayaan pada mitos Yunani.
Demikian juga Phitagoras(572-500 SM) belum murni rasional. Ordonya yang
mengharamkan makan biji kacang menunjukkan bahwa ia masih dipengaruhi mitos.
Jadi, dapat dikatakan bahwa agama alam bangsa Yunani masih dipengaruhi misteri
yang membujuk pengikutnya, sehingga dapat disimpulkan bahwa mitos bangsa Yunani
bukanlah agama yang berkualitas tinggi. Secara umum dapat dikatakan, para
filosof pra-Socrates berusaha membebaskan diri dari belenggu mitos dan agama
asalnya. Sokrates menyumbangkan teknik kebidanan (maieutika tekhne) dalam
berfilsafat. Bertolak dari pengalaman konkrit, melalui dialog seseorang diajak
Sokrates (sebagai sang bidan) untuk “melahirkan” pengetahuan akan kebenaran
yang dikandung dalam batin orang itu. Dengan demikian Sokrates meletakkan dasar
bagi pendekatan deduktif. Pemikiran Sokrates dibukukan oleh Plato, muridnya.
Hidup pada masa yang sama dengan mereka yang menamakan diri sebagai “sophis”
(“yang bijaksana dan berapengetahuan”), Sokrates lebih berminat pada masalah
manusia dan tempatnya dalam masyarakat, dan bukan pada kekuatan-kekuatan yang
ada dibalik alam raya ini (para dewa-dewi mitologi Yunani). Pada masa Yunani
Kuno berkembang pemikiran mengenai mencintai kebenaran/pengetahuan yang
merupakan awal proses manusia mau menggunakan daya pikirnya, sehingga dia mampu
membedakan mana yang riil mana yang ilusi.
Orang
Yunani awalnya sangat percaya npada dongeng-dongeng, mitos maupun takhyul,
tetapi lama kelamaan mereka mampu keluar dari pengaruh mitologi dan mendapatkan
dasar pengetahuan ilmiah. Karena manusia selalu berhadapan dengan alam yang
begitu luas dan penuh misteri, timbul rasa ingin mengetahui rahasia alam itu,
sehingga filosof alam berkembang pertama kali. Periode
filsafat Yunani merupakan periode sangat penting karena terjadi perubahan pola
fikir manusia dari mitosentris menjadi logosentris.Pola pikir mitosentris yaitu
pola pikir masyarakat yang sangat mengandalkan mitos untuk menjelaskan fenomena
alam. Zaman ini berlangsung dari abad 6 M sampai dengan
sekitar abad 6 M. Zaman ini menggunakan sikap ‘’aninquiring attitude (suatu
sikap yang senang menyelidiki sesuatu secara kritis)’’, dan tidak menerima
pengalaman yang didasarkan pada sikap ‘’receptve attitude mind
(sikap menerima segitu saja)’’. Sehingga pada zaman ini filsafat tumbuh dengan
subur. Yunani mencapai puncak kejayaannya atau zaman keemasannya (zaman
Hellenisme).
B. PARA
FILOSOF YUNANI KUNO DAN PEMIKIRANNYA
Dalam
perkembangan ilmu pengetahuan tentu ada ahli ahli pencetus yang membawa
perubahan tersebut. Tokoh-tokoh berpengaruh yang memiliki peranan penting dalam
menciptakan konsep-konsep baru di bidang ilmu pengetahuan.
Di
sini di jelaskan tokoh tokoh yang berjaya di masa Yunani Kuno dan hasil
pemikiran pemikirannya.
1.
THALES
Thales lahir di Miletus pada tahun 625-546 SM.Ia diberi
gelar sebagai bapak filsafat ,karena Ia adalah orang yang mula-mula
berfilsafat.Gelar itu diberikan kepada Thales ,karena ia mengajukan pertanyaan
tentang “Apa sebenarnya bahan alam semesta ini?’ (Mayer,1950 : 18 ) ,padahal
pertanyaan ini amatlah mendasar,dari pertanyaan ini saja ia dapat mengangkat
namanya menjadi filosof pertama.Thales sebagai salah satu dari tujuh
orang yang bijaksana (Seven Wise Men
of Greece). Salah satu jasanya yang besar adalah meramal gerhana
matahari pada tahun 585 SM.
Hasil pemikiran Thales yang terkenal adalah berpendapat
bahwa dasar pertama atau intisari alam ialah air. Thales mengembangkan filsafat
alam kosmologi yang mempertanyakan asal mula, sifat dasar dan struktur
komposisi daria alam semesta. Sebagai ilmuwan pada masa itu ia mempelajari
magnetisme dan listrik yang merupakan pokok soal fisika. Juga mengembangkan astronomi
dan matematika dengan mengemukakan pendapat, bahwa bulan bersinar karena
memantulkan cahaya matahari. Thales
(624-545 SM) dari Melitas, adalah filsuf pertama sebelum masa Socrates.
Menurutnya zat utama yang menjadi dasar segala materi adalag air. Pada
masanya, ia menjadi filusuf yang mempertanyakan isi dasar alam.
Di sini dijelaskan pula hasil hasil pemikirannya
yang membawa pengaruh dan perubahan yang besar dalam bidang ilmu pengetahuan:
Air sebagai Prinsip Dasar Segala Sesuatu
Thales menyatakan bahwa air adalah prinsip dasar (dalam bahasa Yunani arche) segala sesuatu. Air menjadi
pangkal, pokok, dan dasar dari segala-galanya yang ada di alam semesta. Berkat
kekuatan dan daya kreatifnya sendiri, tanpa ada sebab-sebab di luar dirinya,
air mampu tampil dalam segala bentuk, bersifat mantap, dan tak terbinasakan.
Argumentasi Thales terhadap pandangan tersebut adalah bagaimana bahan makanan
semua makhluk hidup mengandung air dan bagaimana semua makhluk hidup juga
memerlukan air untuk hidup. Selain itu, air adalah zat yang dapat berubah-ubah
bentuk (padat, cair, dan gas) tanpa menjadi berkurang. Selain itu, ia juga
mengemukakan pandangan bahwa bumi terletak di atas air. Bumi dipandang sebagai
bahan yang satu kali keluar dari laut dan kemudian terapung-apung di atasnya.
Pandangan
tentang Jiwa
Thales berpendapat bahwa segala sesuatu di jagat raya
memiliki jiwa. Jiwa tidak hanya terdapat di dalam benda hidup tetapi juga benda
mati. Teori tentang materi yang berjiwa ini disebut hylezoisme. Argumentasi Thales didasarkan pada magnet yang
dikatakan memiliki jiwa karena mampu menggerakkan besi.
Teorema Thales
Di dalam geometri, Thales dikenal karena menyumbangkan apa
yang disebut teorema Thales, kendati belum tentu seluruhnya merupakan buah
pikiran aslinya. Teorema Thales berisi sebagai berikut:
-
Sebuah lingkaran terbagi dua sama besar oleh diameternya.
-
Sudut bagian dasar dari sebuah segitiga samakaki adalah sama
besar.
-
Jika ada dua garis lurus bersilangan, maka besar kedua sudut
yang saling berlawanan akan sama.
-
Sudut yang terdapat
di dalam setengah lingkaran adalah sudut siku-siku.
-
Sebuah segitiga terbentuk bila bagian dasarnya serta sudut-sudut
yang bersinggungan dengan bagian dasar tersebut telah ditentukan.
2.
PYTHAGORAS
Pythagoras (582
SM–496 SM) , ia dilahirkan di pulau
Samos, Lonia adalah seorang filusuf yang juga seorang
ahli ukur namun lebih dikenal dengan penemuannya tentang ilmu ukur dan
aritmatik. Beliau juga di kenal sebagai ‘’ Bapak Bilangan’’, dan salah satu peninggalan Pythagoras yang
terkenal adalah ‘’Teorema
Pythagoras‘’. Selain itu, dalam ilmu ukur dan aritmatika ia berhasil
menyumbang teori tentang bilangan, pembentukan benda, dan menemukan antara nada
dengan panjang dawai.
Selain sebagai penggagas filsafat bilangan,
Pythagoras juga dikenal baik sebagai penemu hukum geometri atau teorema yang
berguna untuk menentukan panjang sisi miring dalam segitiga. Panjang sisi miring
(hipotenusa) pada segitiga siku-siku
menurut teorema Pythagoras ditentukan oleh perhitungan akar dari penjumlahan
hasil kuadrat dari kedua sisi yang lain. Teorema yang sederhana ini berlaku
umum dan menjadi dasar perkembangan geometri Non-Euclid. Teorema Pythagoras ini juga menjadi inspirasi awal baik
bagi Einstein dalam menyusun teori relativitas umum maupun bagi seluruh fisika
modern yang mencoba menyusun teori terpadu melalui manifestasi ruang-waktu
geometri. Pemikiran Pythagoras lainnya yang tidak bisa dilupakan adalah gagasan
mengenai jagat raya bersifat harmoni
(cosmos} atau tidak kacau (chaos}. Dalam hal keharmonisan
alam, mazhab Pythagorean merujuk pada teorinya bahwa keharmonisan alam memiliki
kesesuaian dengan harmoni pada musik. Menurut Pythagoras, harmoni suara musik
ditentukan oleh pengaturan interval dari panjang pendeknya senar. Konsep keharmonisan
suara ,musik ini kemudian dijadikan prinsip umum untuk menjelaskan gagasan
tentang keharmonisan jagat raya dan semua gerakan planet menyuarakan suara
harmoni yang mewakili perbedaan notasi musik. Teori ini kemudian disebut Harmony Of The Spheres.
3.
SOCRATES
Socrates (470
SM -399 SM) adalah filsuf dari Athena. Dalam sejarah umat manusia, Socrates
merupan contoh istemewa selaku filsuf yang jujur dan berani. Socrates
menciptakan metode ilmu kebidanan yang dikenal dengan ‘’Maicutika Telenhe
‘’, yaitu suatu metode dialektiva untuk melahirkan kebenaran.
Menurut
Plato dan Aristoteles, ia adalah orang pertama yang memperkenalkan cara
berpikir induktif dan membuat definisi universal. Cara berpikir ini kemudian
dikenal sebagai metode Sokrates. Ia juga orang pertama di dunia yang
mengemukakan bahwa di dalam diri manusia terdapat jiwa/ rohani. Ia menyadari
bahwa jiwa jauh lebih penting daripada tubuh fisik dan jiwa tidak akan mati.
Karena penemuannya inilah, banyak orang menganggapnya sebagai bapak psikologi
rasional.
Ia
juga menemukan bahwa Tuhan hanya satu dan memiliki kekuasaan terhadap segala
sesuatu. Ia menemukan hal ini melalui pemikirannya sendiri, bukan dari Al-quran
dan Injil.
4.
DEMOCRITUS (460-370 SM)
Ia lahir di kota Abdera di pesisir Thrake
di Yunani Utara.
Democristus dikenal sebagai Bapak Atom karena jasanya yang telah memperkenalkan
konsep atom. Akibat dari pemikirannya itu mengenai atom maka lahirlah lima
sifat yang terkandung pemikiran beliau yaitu:
a) Konsep materialistis-monistik yaitu
atom merupakan sekedar materi yang tidak didampingi apapun karena
disekelilingnya hampa.
b) Konsep dinamika perkembangan
yaitusegala sesuatu selalu berada dalam keadaan bergerak sehingga berlaku
prinsip dinamika.
c) Konsep murni alamiah yaitu
pergerakan atom itu bersifat intrinsic, primer, tanpa sebab, dan tidak
dipengaruh oleh sesuatu diluar dirinya.
Pemikirannya yang lain ialah realitas bukanlah satu, tetapi terdiri dari
banyak unsur dan jumlahnya tak terhingga. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian
materi yang sangat tidak dapt dibagi-bagi lagi. Unsur tersebut dikatakan
sebagai atom yang berasal dari satu dari yang lain karena ini tidak dijadikan
dan tidak dapat dimusnahkan, tidak berubah dan tidak berkualitas.
5. ARISTOTELES
Aristoteles lahir di Stagira, kota di wilayah Chalcidice, Thracia, Yunani (dahulunya termasuk
wilayah Makedonia tengah) tahun 384 SM. Ayahnya adalah tabib pribadi Raja Amyntas dari Makedonia. Pada usia 17 tahun,
Aristoteles menjadi murid Plato. Belakangan ia meningkat menjadi
guru di Akademi Plato di Athena selama 20 tahun.
Aristoteles meninggalkan akademi tersebut setelah Plato meninggal, dan menjadi
guru bagi Alexander
dari Makedonia, Saat Alexander berkuasa di tahun 336 SM, ia kembali ke
Athena. Dengan dukungan dan bantuan dari Alexander, ia kemudian mendirikan
akademinya sendiri yang diberi nama Lyceum, yang dipimpinnya
sampai tahun 323 SM. Di bidang ilmu alam, ia merupakan orang
pertama yang mengumpulkan dan mengklasifikasikan spesies-spesies biologi secara
sistematis. Karyanya ini menggambarkan
kecenderungannya akan analisis kritis, dan pencarian terhadap hukum alam dan
keseimbangan pada alam. Di bidang politik, Aristoteles percaya
bahwa bentuk politik yang ideal adalah gabungan dari bentuk demokrasi dan monarki. Di bidang seni,
Aristoteles memuat pandangannya tentang keindahan dalam buku Poetike. Aristoteles sangat
menekankan empirisme untuk menekankan pengetahuan. Ia mengatakan bahwa
pengetahuan dibangun atas dasar pengamatan dan penglihatan.
Tiga bidang ajaran Aristoteles yaitu sebagai berikut:
a)
Metafisika
Metafisika
adalah studi tentang being as being (ada sebagai ada). Dimana yang dimaksud
being ialah mencakup segala sesuatu, dan didalam ilmu pengetahuan mempelajari
sesuatu hal yang memiliki karakteristik tertentu.
b)
Logika
Logika
Aristoteles didasarkan atas syllogisme (susunan pikir) yang terdiri atas tiga
pernyataan yaitu:
Premis mayor yaitu pernyataan pertama yang
mengemukakan hal umum yang telah diakui kebenarannya,v
Premis minor yaitu pernyataan kedua yang bersifat
khusus dan lebih kecil lingkupnya daripada premis mayor,v
Konklusi yaitu kesimpulan yang ditarik
berdasarkan kedua premis tersebut yaitu premis mayor dan minor.v
c)
Biologi
Dalam
bidang ini, Aristoteles melakukan observasi terhadap telur ayam sampai terbentuknya
kepala ayam dan melakukan pemeriksaan anatomi badan hewan dimana yang menjadi
prioritas ialah aspek observasi sebagai suatu sarana untuk membuktikan
kebenaran sesuatu hal terutama dalam ilmu empiric.
6.
PLATO
Plato (427 SM-
347SM), ia adalah murid Socrates dan guru dari Aristoteles, filsuf yang
pertamakali membangkitkan persoalan being (hal ada) dan
mempertentangkan dengan becoming( hal menjadi). Dimana tujuannya ialah sebagai cara
untuk mencari dasar kebenaran pengetahuan, dan disamping itu beliau juga
disebuit sebagai seorang eksponen rasionalisme dan eksponen idealism. lahir
sekitar 427 SM
- meninggal sekitar 347
SM adalah seorang filsuf
dan matematikawan Yunani,
penulis philosophical dialogues dan pendiri dari Akademi Platonik
di Athena, sekolah tingkat tinggi pertama di dunia barat. Ia adalah murid Socrates.
Pemikiran Plato pun banyak dipengaruhi oleh Socrates. Plato adalah guru dari Aristoteles.
Karyanya yang paling terkenal ialah Republik
(dalam bahasa Yunani Πολιτεία atau Politeia, "negeri") yang di
dalamnya berisi uraian garis besar pandangannya pada keadaan
"ideal".Dia juga menulis 'Hukum' dan banyak dialog di mana Socrates
adalah peserta utama. Salah satu perumpamaan Plato yang termasyhur adalah
perumpaan tentang orang di gua. Cicero mengatakan
Plato scribend est mortuus (Plato meninggal ketika sedang menulis).
Ada tiga pokok pemikiran Plato, yang merupakan gelombang
saling susul – menyusul, yang dikatakan bahwa yang dibelakang lebih besar
daripada yang telah mendahuluinya. Teori ini disebut sebagai gelombang, karena kebanyakan
dari teori Plato telah mengguncang “kebenaran” yang sudah umum dan bertentangan
dengan tradisi dan kebiasaan yang sudah ada. Diataranya adalah :
1.
Gelombang
Pertama (the first wave)
Gelombang pertama adalah laki – laki dan perempuan
mempunyai kedudukan yang sama, terutama dalam pendidikan dan pekerjaan.
Pemikiran yang seperti ini, yang bertolak belakang dengan kenyataan pada masa
itu, bahwa laki-laki dan perempuan harus dibedakan. Palto mengatakan :
. . . both woman and man my have the
same nature fit for guarding the city . . .
. . . wanita dan pria memiliki sifat
– sifat dasar yang sama, yang pantas untuk menjaga
negara . . .
2.
Gelombang kedua
(the second wave)
Gelombang kedua adalah pernyataan Plato untuk
menghapuskan perkawinan dan keluarga untuk membentuk suatu negara besar, yaitu
negara, sehingga semua orang bersaudara di dalam negara. Sebagaimana dalam karyanya Republic :
. . . you are all brothers in the city.
. . . di dalam negara kamu semua bersaudara.
Maksud dan tujuannya adalah untuk meningkatkan loyalitas
suatu negara, agar setiap manusia tidak direpotkan oleh keluarganya masing –
masing. Karena yang diinginkan Plato adalah membentuk suatu negara besar yang
bersatu dan terpelihara tali persaudaraan.
3.
Gelombang
ketiga (the third wave)
Gelombang yang ketiga adalah kekuasaan politik negara
lebih baik dipegang oleh para filsuf, agar kecerdasan ilmu pengetahuan yang
tinggi dapat dipegang oleh para cendekiawan, sehingga tingkat kearifan sejati
dapat memimpin negara.
Pokok tinjauan filosofi plato ialah mencari pengetahuan
tentang pengetahuan. Ia bertolak dari ajaran gurunya sokrates yang mengatakan
“budi ialah tahu”. Budi yang berdasarkan pengetahuan menghendaki suatu ajaran
tentang pengetahuan sebagai dasar filosofi.
7.
PARMANIDES
Parmanides
yang lahir pada kira2 tahun 450 SM . Parmanides adalah salah seorang tokoh
relatifisme yang penting , ia dikatakan sebagai logikawan pertama dalam sejarah
filsafat, bahkan apat disebut filosof pertama dalam pengertian modern .
Sistemnya secara keseluruhan pada deduksi logis . Parmanides dalam menggunakan metode intuisi. Ia sangat dihargai oleh filosof filosof lainnya. Karena plato amat menghargai metode parmanides itu , dan plato lebih banyak mengambil dari parmanides dibandingkan dengan filosof lain pendahulunya.
Dalam the way of truth parmanides bertanya : apa setandar kebenaran ,dan apa ukuran realitas ? Bagaimana itu dapat di pahami ? Dan ia mendapat jawaban ukuranya adalah logika yang konsisten., dalam contoh berikut ada tiga cara berfikir tentang tuhan :
1, ada
2 , tidak ada
3 , ada dan tidak ada
tapi yang benar itu ada: - tidak mungkin meyakini yang tidak ada
- sebagian ada karena yang tidak ada pastilah tidak ada
- tidak mungkin tuhan itu ada dan sekaligus tidak ada,
jadi benar tidaknya suatu pendapat diukur dengan logika,disinilah masalah muncul bentuk extrim perntyataan itu ialah bahwa ukuran kebenaran adalah akal manusia
Sistemnya secara keseluruhan pada deduksi logis . Parmanides dalam menggunakan metode intuisi. Ia sangat dihargai oleh filosof filosof lainnya. Karena plato amat menghargai metode parmanides itu , dan plato lebih banyak mengambil dari parmanides dibandingkan dengan filosof lain pendahulunya.
Dalam the way of truth parmanides bertanya : apa setandar kebenaran ,dan apa ukuran realitas ? Bagaimana itu dapat di pahami ? Dan ia mendapat jawaban ukuranya adalah logika yang konsisten., dalam contoh berikut ada tiga cara berfikir tentang tuhan :
1, ada
2 , tidak ada
3 , ada dan tidak ada
tapi yang benar itu ada: - tidak mungkin meyakini yang tidak ada
- sebagian ada karena yang tidak ada pastilah tidak ada
- tidak mungkin tuhan itu ada dan sekaligus tidak ada,
jadi benar tidaknya suatu pendapat diukur dengan logika,disinilah masalah muncul bentuk extrim perntyataan itu ialah bahwa ukuran kebenaran adalah akal manusia
8. HERACLITOS
Heraclitos lahir di Epesus, sebuah kota
perantauan di Asia Kecil dan merupakan kawan dari Pythagoras dan Xenophanes,
akan tetapi ia lebih tua. Ia mendapat julukan si gelap karena untuk menulusuri
gerak pemikirannya sangat sulit. Hanya dengan melihat fragmen-fragmennya , ia
mempunyai kesan hati yang tinggi dan sombong , sehingga ia mudah mencela
kebanyakan manusia untuk mengatakan jahat dan bodoh, juga mencela orang –orang
yang terkemuka di Yunani.
Pemikiran filsafatnya terkenal dengan
filsafat menjdai. Ia mengemukakan bahwa segala sesuatu (yang ada itu) sedang
menjadi dan selalu berubah. Sehingga ucapannya yang terkenal : Panta rhei kai uden menci yang
artinya segala sesuatunya mengalir bagaikan arus sungai dan tudak satu orangpun
yang dapat masuk ke sungai dua kali. Alsannya, karena air sungai yang pertama
telah mengalir , berganti dengan air yan berada di belakanganya. Demikian juga
dengan segala yang ada, tidak ada yang tetap, semuanya berubah. Akhirnya
dikatakan bahwa hakikat dari segala sesuatu adalah menjadi, maka filsafatnya
dikatakan filsafat menjadi.
Menurut Heraclitos alam semesta ini selalu dalam keadaan berubah , sesuatu yang dingin berubah menjadi
panas, yang panas berubah menjadi dingin. Itu berarti kita hendak memahami
kehidupan kosmos, kita meati menyadari bahwa kehidupan kosmos itu dinamis.
Kosmos itu tidak pernah berhenti (diam), ia selalu bergerak, dan bergerak
berarti berubah. Gerak itu menghasilkan perlawanan-perlawanan . itulah sebabnya
ia sampai pada kongkulasi bahwa yang mendasar dalam alam semesta ini
bukanlah baha (stuff)-nya seperti yang dipertanyakan oleh para filosof yang
pertama itu, melainkan prosesnya (Warner, 1961:28). Penyataan “semua mengalir”
berarti semua berubah bukanlah pernayatan yang sederhana. Implikasi pernyataan
tersebut amat hebat. Dan tu mengandung pengertian bahwa kebenaran seallau
berubah, tidak tetap. Pengertian adil pada hari ini belum tentu masih
benar besok. Hari ini 2 x 2 = 4 namun besok dapat juga bukan empat.
Pandangan ini merupakan warna dasar flsafat
sofisme.
Menurut pendapatnya, di alam arche terkandung sesuatu yang hidup (seperti roh )
yang disebut sebagai logos ( akal atau semacam wahyu) . logos inilah yang
menguasai sekaligus mengendalikan keberadaan segala sesuatu. Hidup manusia akan
selamat sesuai dengan logos.
9.
GORGIAS
Pada
tahun 427 SM Gogias datang dari Leontini ke Athena.Beliau mengemukakan tiga
proposisi,yaitu. Tidak ada yang ada,yakni realitas itu sebenarnya tidak
ada.Sedangkan Zeno pernah menyimpulkan bahwa hasil pemikiran itu selalu tiba
pada paradoks.Dan sesungguhnya realitas itu tunggal dan banyak,terbatas dan
tidak terbatas,dicipta dan tak dicipta.Karena kontradiksi tidak dapat diterima
( rumus ketiga parmanides = ada dan tidak ada ),maka menurut Gorgias,pemikiran
lebih baik tidak menyatakan apa-apa tentang realitas.
Bila sesuatu itu ada,ia tidak akan dapat diketahui.Ini disebabkan oleh penginderaan itu tidak dapat dipercaya,penginderaan itu sumber ilusi.Akal menurut Gorgias,tidak juga mampu meyakinkan kita tentang bahan alam semesta ini,karena kita telah dikungkum oleh dilema subyektif.
Sekalipun realitas itu dapat kita ketahui,ia tidak akan dapat kita beritahukan kepada orang lain.Itu menunjukkan kurangnya bahasa untuk mengkomunikasikan pengetahuan kita.Semantik modern mengatakan bahwa kata-kata tidak mempunyai pengertian absolut,kata-kata hanya mempunyai pengertian yang relative.
Dalam penggambaran Plato pada Thrasymachus dalam republic sebagai prototype maciavelli.Ia mengatakan bahwa keadilan dapat ditegakkan apabila ada yang mendukungnya,yaitu kekuatan.Ia tidak menganut prinsip moral yang absolute,moral itu hasil konvensi.Tokoh-tokoh itu pemerintahan yang cerdas dalam mengetahui antara baik dan buruk,kemudian masyarakat mengikutinya.
Antiphon menganggap Tuhan itu harus diperoleh dengan menggunakan rasio,ia beranggapan kemajuan hanya dapat diraih dengan jalan memajukan pendidikan,bukan melalui agama.
Bila sesuatu itu ada,ia tidak akan dapat diketahui.Ini disebabkan oleh penginderaan itu tidak dapat dipercaya,penginderaan itu sumber ilusi.Akal menurut Gorgias,tidak juga mampu meyakinkan kita tentang bahan alam semesta ini,karena kita telah dikungkum oleh dilema subyektif.
Sekalipun realitas itu dapat kita ketahui,ia tidak akan dapat kita beritahukan kepada orang lain.Itu menunjukkan kurangnya bahasa untuk mengkomunikasikan pengetahuan kita.Semantik modern mengatakan bahwa kata-kata tidak mempunyai pengertian absolut,kata-kata hanya mempunyai pengertian yang relative.
Dalam penggambaran Plato pada Thrasymachus dalam republic sebagai prototype maciavelli.Ia mengatakan bahwa keadilan dapat ditegakkan apabila ada yang mendukungnya,yaitu kekuatan.Ia tidak menganut prinsip moral yang absolute,moral itu hasil konvensi.Tokoh-tokoh itu pemerintahan yang cerdas dalam mengetahui antara baik dan buruk,kemudian masyarakat mengikutinya.
Antiphon menganggap Tuhan itu harus diperoleh dengan menggunakan rasio,ia beranggapan kemajuan hanya dapat diraih dengan jalan memajukan pendidikan,bukan melalui agama.
Pemikiran Gorgias dalam bidang pengetahuan:
Tentang Pengetahuan
Di dalam karya "Tentang yang
Tidak Ada atau tentang Alam", Gorgias menyatakan pandangannya tentang
ketidakmungkinan manusia mengetahui sesuatu. Ada tiga tesis yang menjadi dasar
argumentasinya:
- Tidak ada sesuatupun. Jikalau sesuatu itu ada, maka sesuatu itu tidak dapat dikenal.
- Seandainya sesuatu itu ada dan dapat dikenal, sesuatu itu tidak dapat dikomunikasikan dengan orang lain.
Apa yang dimaksudkan
oleh Gorgias di sini bukanlah suatu skeptisisme
ataupun nihilisme. Ia
menggunakan metode berargumentasi Mazhab
Elea, khususnya Zeno dan
Melissos,
untuk memperlihatkan bahwa cara berargumentasi mereka dapat diteruskan hingga
menjadi mustahil.
Retorika
Setelah Gorgias mengarang karya "Tentang yang Tidak Ada atau tentang Alam", ia meninggalkan filsafat dan menekuni retorika. Menurut Gorgias, ia tidak mengajarkan suatu nilai tertentu. Setiap manusia memiliki pandangan tentang nilai secara berbeda. Misalnya, apa yang dianggap bernilai oleh laki-laki, dapat dianggap tidak bernilai bagi perempuan. Karena itu, amatlah penting bagi seorang orator untuk dapat meyakinkan orang lain tentang suatu hal, sehingga orang lain mengikuti pendapat orator tersebut. Inilah kekuatan terbesar yang dapat dimiliki manusia. Dengan demikian, retorika adalah seni untuk meyakinkan orang lain. Hal itu ditunjang dengan gaya bahasa tertentu, serta pentingnya mengemukakan alasan-alasan yang tidak hanya menyentuh akal budi, tetapi juga hati pendengarnya. Sebagai contoh keberhasilan retorika, ia memakai tokoh Helen yang berhasil dipersuasi untuk meninggalkan Menelaus dan ikut dengan Jason.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kelahiran pemikiran tentang Filsafat diawali pada abad ke-6 sebelum Masehi,
yang diawali oleh runtuhnya keyakinan tentang mitos-mitos dan dongeng-dongeng yang selama ini
menjadi dasar
dari konsep pemikiran bangsa Yunani Kuno. Orang Yunani yang hidup pada
abad ke-6 SM mempunyai
kepercayaan
bahwa segala
hal harus
bersumber pada mitos atau dongeng-dongeng. Dalam sejarah filsafat biasanya filsafat yunani dimajukan sebagai
pangkal sejarah filsafat barat, karena dunia barat dalam alam pikirannya
berpangkal kepada pemikiran yunani.
Orang Yunani yang awalnya
sangat percaya npada dongeng-dongeng, mitos maupun takhyul, tetapi lama kelamaan
mereka mampu keluar dari pengaruh mitologi dan mendapatkan dasar pengetahuan
ilmiah. Karena pada perkembangannya bermunculan tokoh tokoh filsafat yang
mencoba untuk melakukan pembuktain-pembuktian tentang gejala alam berdasarkan
logika bukan berdasar pada mitos tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
http://khotimhanifudinnajib.blogspot.com/2011/07/sejarah-filsafat-yunani-kuno.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar