BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar belakang.
Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan
fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja.
Perubahan fisik tersebut bukan saja menyangkut bertambahnya ukuran tubuh dan
berubahnya proporsi tubuh, melainkan juga meliputi perubahan ciri-ciri yang
terdapat pada kelamin pertama dan kedua. Baik pada remaja laki – laki maupun
perempuan, perubahan fisik tersebut mengikuti urut – urutan tertentu.
2.
Rumusan masalah.
·
Apa penyebab pertumbuhan fisik pada remaja?.
·
Perbedaan apa yang terlihat pada tiap individu?.
·
Bagaimana pengaruh pertumbuhan fisik terhadap tingkah laku
remaja?.
3.
Tujuan.
·
Untuk memberikan pemahaman mengenai pertumbuhan fisik pada
remaja.
·
Memperluas pengetahuan tentang pertumbuhan fisik.
·
Memberikan gambaran secara umum proses prtumbuhah fisik.
4.
Metode Penelitian
·
Metode kepustakaan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Perubahan – Perubahan Fisik
Pertumbuhan
Fisik adalah perubahan - perubahan yang terjadi dan merupakan gejala primer
dalam pertumbuhan remaja. Penyebab perubahan masa remaja adalah dua kelenjar
yang menjadi aktif bekerja dalam sistem endokrin. Kedua hormon itu adalah
hormon pertumbuhan yang menyebabkan terjadinya perubahan ukuran tubuh dan
hormon Gonadotropik atau sering disebut hormon yang merangsan Gonad agar mulai
aktif bekerja. Seluruh proses ini dikendalikan oleh perubahan yang terjadi
dalam kelenjar endokrin. Kelenjar ini diaktifkan oleh rangsangan yang dilakukan
kelenjar Hypothalamus yaitu kelenjar yang dikenal sebagai kelenjar untuk
merangsang pertumbuhan pada saat remaja dan tercetak di otak.
Kelenjar
Gonad atau kelenjar kelamin sudah ada dan aktif saat seseorang dilahirkan,
namun kelenjar ini seolah- olah tidur dan baru akan aktif setelah diaktifkan
oleh hormon Gonadotropik dari kelenjar Pituitari pada saat anak memasuki masa
remaja. Segera setelah tercapai kematangan alat kelamin, maka hormon Gonad akan
menghentika aktifitas hormon pertumbuhan. Dengan demikian pertumbuhan fisik
akan terhenti. Bila terjadi gangguan dalam keseimbangan ini maka akan timbul
penyimpangan pertumbuhan.
Selama
masa remaja, seluruh tubuh mengalami perubahan baik di bagian luar maupun di
bagian dalam tubuh, baik perubahan struktur tubuh maupun fungsinya yang
mengikuti irama tetap. Perubahan tersebut nampak jelas sekali pada bagian
pertama masa remaja.
Perubahan fisik sepanjang masa remaja di
bagi menjadi dua yaitu:
a.
Percepatan Pertumbuhan
Adalah cepat atau lambatnya pertumbuhan
seseorang. Masa dan prosesnya tidak sama bagi semua remaja, banyak faktor
individual yang mempengaruhinya. Percepatannya berkisar untuk anak laki – laki
pada umur sepuluh setengah tahun dan enam belas tahun. Sedangkan pada anak
perempuan sekitar tujuh setengah tahun dan sebelas setengah tahun. Tetapi pada
umumnya terjadi pada sepuluh setengah tahun. Puncak percepatan pada dua belas
tahun dengan kurang lebih enam hingga sebelas centimeter per tahun.
b.
Proses Kematangan Seksual
Adalah tahap pematangan ciri kelamin
utama maupun kedua. Proses ini berlangsung dalam batas – batas dan urutan
tertentu.
B.
Perubahan Dalam Hal Ciri Fisik
1)
Perubahan Ukuran Tubuh
Perubahan ini terjadi seiring dengan
bertambahnya umur. Perubahan yang terjadi bisa saja dari pendek ke tinggi
ataupun kecil ke besar. Pertumbuhan menjadi cepat sekitar dua tahun sebelum
pematangan kelamin. Anak laki – laki cenderung terus tumbuh lebih cepat
daripada anak perempuan.
2)
Perubahan Proporsi Tubuh
Perubahan ini terjadi dari proporsi
tubuh anak – anak menjadi proporsi tubuh orang dewasa. Proporsi anak – anak
akan berlangsung hingga masa puber selesai dilalui, setelah itu akhirnya
proporsi tubuh tampak seperti tubuh orang dewasa.
3)
Ciri Kelamin Utama
Pematangan fungsi kelamin atau organ –
organ seksual. Pada anak laki – laki umur empat belas tahun setelah mengalami
mimpi basah. Sedangkan anak perempuan pada umur tiga belas tahun setelah
mengalami haid / menstruasi.
4)
Ciri Kelamin Kedua
Bentuk – bentuk fisik pada masa – masa
puber pada anak laki – laki tumbuh kumis dan jenggot, otot – otot mulai tampak,
bahu lebih lebar dari pinggul, nada suara membesar, tumbuh jakun, tumbuh bulu
pada ketiak, dada dan sekitar organ vital. Sedangkan pada perempuan mulai
membesarnya buah dada, mencuatnya puting susu, pinggul lebih lebar dari bahu,
tumbuh rambut pada sekitar organ vital, ketiak dan suara bertambah nyaring.
C.
Perbedaan Individu Dalam Pertumbuhan
Fisik
Menurut Muss yang dikutip oleh Sarlito
Wirawan ( Sarlito, 1991 : 51 ), urutan perubahan – perubahan fisik adalah
sebagai berikut :
v
Pada anak perempuan :
1.
Pertumbuhan tulang – tulang ( badan menjadi tinggi, anggota –
anggota badan menjadi panjang).
2.
Pertumbuhan payudara.
3.
Tumbuh bulu yang halus berwarna gelap di kemaluan.
4.
Mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang maksimum setiap
tahunnya.
5.
Bulu kemaluan menjadi keriting.
6.
Menstruasi atau haid.
7.
Tumbuh bulu – ketiak ketiak.
v
Pada anak laki – laki :
1.
Pertunbuhan tulang – tulang.
2.
Testis ( buah pelir ) membesar.
3.
Tumbuh bulu kemaluan yang halus, lurus dan berwarna gelap.
4.
Awal perubahan suara.
5.
Ejakulasi ( keluarnya air mani ).
6.
Bulu kemaluan menjadi keriting.
7.
Pertumbuhan tinggi badan mencapai tingkat maksimum setiap
tahunnya.
8.
Tumbuh rambut – rambut halus di wajah ( kumis dan jenggot ).
9.
Tumbuh bulu ketiak.
10.
Akhir perubahan suara.
11.
Rambut – rambut di wajah bertambah tebal dan gelap.
12.
Tumbuh bulu di dada.
Tiga kriteria yang membedakan anak laki
– laki dan anak perempuan :
1.
Kriteria Kematangan Seksual.
Kriteria ini tampak lebih jelas pada
anak perempuan daripada anak laki – laki. Menstruasi ( menarche ) pertama
dipakai sebagai tanda awal pubertas, setelah itu masih dibutuhkan satu hingga
satu setengah tahun sebelum wanita benar – benar matang.
Menarche adalah ciri kematangan pokok
yaitu disposisi untuk konsepsi ( hamil
) dan melahirkan. Kriteria ini tidak begitu jelas pada laki – laki, ejakulasi
pertama sangat sedikit sehingga tidak jelas. Ini dipakai sebagai penetapan
titik awal masa remaja karena diketahui adanya korelasi antara percepatan
pertumbuhandengan timbulnya tanda – tanda kelamin sekunder dan primer.
2.
Permulaan Pematangan Seksual.
Perempuan dua tahun lebih cepat daripada
laki – laki. Menarche terjadi sekitar usia tiga belas tahun dengan penyebaran
normal antara sepuluh hingga enam belas setengah tahun, kira – kira setahun
setelah puncak percepatan pertumbuhan. Sedangkan pada laki – laki terjadi
produksi spermatozoa hidup kira – kira satu tahun sesudah puncak percepatan pertumbuhan
kurang lebih usia empat belas tahun. Namun ejakulasi pertama mendahului puncak
percepatan pertumbuhan tapi air mani baru terdapat sedikit sperma.
D.
Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi
Pertumbuhan Fisik Dan Tingkah Laku.
Kondisi – kondisi lain yang mempengaruhi pertumbuhanfisik
anak – anak antara lain :
1.
Pengaruh Keluarga.
Meliputi
faktor keturunan maupun faktor keturunan.
v Faktor keturunan : seorang anak dapat lebih tinngi atau
panjang dari anak lainnya sehingga ia lebihberat tubuhnya, jika ayah dan ibu
atau kakeknya tinggi dan panjang.
v Faktor lingkungan : akan membantu manentukan tercapai
tidaknya perwujudan potensi keturunan yang dibawa anak tersebut.
2.
Pengaruh Gizi.
Anak –
anak yang memperoleh gizi cukup biasanya akan lebih tinggi tubuhnya dan sedikit
lebih cepat mencapai taraf remaja dibandingkan denga mereka yang kurang
memperoleh gizi.
3.
Gangguan Emosional.
Anak
yang terlalu sering engalami gangghuan emosional akan menyebabkan terbentuknya
Steroid Adrenal yang berlebihan dan ini akan membawa akibat berkurangnya pembentukan
hormon pertumbuhan di kelenjar Pituitari.
4.
Jenis Kelamin.
Anak
laki – laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat daripada anak perempuan,
kecuali pada usia antara dua belas dan lima belas tahun anak perempuan biasanya
akan sedikit lebih tinggi dan lebih berat daripada anak laki – laki. Ini
disebabkan bentuk tulang dan otot pada anak laki – laki.
5.
Status Sosial Ekonomi.
Anak –
anak yang berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi rendah, cederung
lebih kecil daripada anak yamg berasal dari keluarga dengan status sosial
ekonomi tinggi.
6.
Kesehatan.
Anak –
anak yang sehat dan jarang sakit biasanya memiliki badan atau tubuh yang lebih
berat daripada anak yang sering sakit.
7.
Pengaruh Bentuk Tubuh.
v Diantara perubahan – perubahan fisik itu, yang tyerbesar
pengaruhnya pada perkembangan remaja adalah pertumbuhan tubuh ( badan menjadi
makin panjang dan tinggi ), mulai berfungsi alat – alat reproduksi ( ditandai
dengan haid pada anak perempuan dan mimpi pertama pada anak anak laki – laki )
dan tanda – tanda kelamin kedua yang tumbuh.
v Perubahan – perubahan fisik menyebabkan kecanggungan bagi
remaja karena ia harus menyesuaikan dengan perubahan – perubahan yang terjadi
pada dirinya.
v Perubahan fisik hampir selalu dibarengi dengan perubahan
tingkah laku dan sifat. Karena memang sedang terjadinya perubahan dalam bentuk
dan ukuran tubuhnyaanak – anak remaja ini secara fisik seringkali merasa sangat
tidak nyaman. Misalnya ada keluhan, gelisah, nafsu makan berkurang, gangguan
pencernaan, sakit kepala, sakit punggung, dan sebagainya. Umumnya mencerminkan
adanya perasaan tidak nyaman karena tubuhnya sedang bertambah panjang. Salah
satu dari beberapa konsekuensi masa remaja yang paling penting adalah pengaruh
jangka panjangnya terhadap sikap, perilaku sosial, minat dan kepribadian.
BAB III
PENUTUP
Ø Kesimpulan.
Pertumbuhan fisik adalah perubahan –
perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam pertumbuhan
remaja. Pada dasarnya perubahan fisik remaja disebabkan oleh kelenjar Pituitari
dan kelenjar Hypothalamus.
Kedua kelenjar itu masing – masing
menyebabkan terjadinya pertumbuhan ukuran tubuh dan merangsang aktifitas serta
pertumbuhan alat kelamin utama dan kedua pada remaja.
Pertumbuhan fisik yang tepat akan dapat
dicapai apabila terjadi keseimbangan kerja kelenjar Pituitari dan Gonadotropik.
DAFTAR PUSTAKA
·
Monks, F. J., dkk. Psikologi Perkembangan : Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta
: Gajah Mada University Press, 1984.
·
Suwarno, Sarlito W. Psikologi
Remaja. Jakarta : Raja Wali Press, 1991.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar