Sabtu, 20 April 2013

Makalah Pertumbuhan Fisik



BAB I
PENDAHULUAN
1.     Latar belakang.
Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan fisik tersebut bukan saja menyangkut bertambahnya ukuran tubuh dan berubahnya proporsi tubuh, melainkan juga meliputi perubahan ciri-ciri yang terdapat pada kelamin pertama dan kedua. Baik pada remaja laki – laki maupun perempuan, perubahan fisik tersebut mengikuti urut – urutan tertentu.
2.     Rumusan masalah.
·        Apa penyebab pertumbuhan fisik pada remaja?.
·        Perbedaan apa yang terlihat pada tiap individu?.
·        Bagaimana pengaruh pertumbuhan fisik terhadap tingkah laku remaja?.
3.     Tujuan.
·        Untuk memberikan pemahaman mengenai pertumbuhan fisik pada remaja.
·        Memperluas pengetahuan tentang pertumbuhan fisik.
·        Memberikan gambaran secara umum proses prtumbuhah fisik.
4.     Metode Penelitian
·        Metode kepustakaan.


BAB II
PEMBAHASAN
A.   Perubahan – Perubahan Fisik
          Pertumbuhan Fisik adalah perubahan - perubahan yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Penyebab perubahan masa remaja adalah dua kelenjar yang menjadi aktif bekerja dalam sistem endokrin. Kedua hormon itu adalah hormon pertumbuhan yang menyebabkan terjadinya perubahan ukuran tubuh dan hormon Gonadotropik atau sering disebut hormon yang merangsan Gonad agar mulai aktif bekerja. Seluruh proses ini dikendalikan oleh perubahan yang terjadi dalam kelenjar endokrin. Kelenjar ini diaktifkan oleh rangsangan yang dilakukan kelenjar Hypothalamus yaitu kelenjar yang dikenal sebagai kelenjar untuk merangsang pertumbuhan pada saat remaja dan tercetak di otak.
          Kelenjar Gonad atau kelenjar kelamin sudah ada dan aktif saat seseorang dilahirkan, namun kelenjar ini seolah- olah tidur dan baru akan aktif setelah diaktifkan oleh hormon Gonadotropik dari kelenjar Pituitari pada saat anak memasuki masa remaja. Segera setelah tercapai kematangan alat kelamin, maka hormon Gonad akan menghentika aktifitas hormon pertumbuhan. Dengan demikian pertumbuhan fisik akan terhenti. Bila terjadi gangguan dalam keseimbangan ini maka akan timbul penyimpangan pertumbuhan.
          Selama masa remaja, seluruh tubuh mengalami perubahan baik di bagian luar maupun di bagian dalam tubuh, baik perubahan struktur tubuh maupun fungsinya yang mengikuti irama tetap. Perubahan tersebut nampak jelas sekali pada bagian pertama masa remaja.
Perubahan fisik sepanjang masa remaja di bagi menjadi dua yaitu:
a.     Percepatan Pertumbuhan
Adalah cepat atau lambatnya pertumbuhan seseorang. Masa dan prosesnya tidak sama bagi semua remaja, banyak faktor individual yang mempengaruhinya. Percepatannya berkisar untuk anak laki – laki pada umur sepuluh setengah tahun dan enam belas tahun. Sedangkan pada anak perempuan sekitar tujuh setengah tahun dan sebelas setengah tahun. Tetapi pada umumnya terjadi pada sepuluh setengah tahun. Puncak percepatan pada dua belas tahun dengan kurang lebih enam hingga sebelas centimeter per tahun.
b.     Proses Kematangan Seksual
Adalah tahap pematangan ciri kelamin utama maupun kedua. Proses ini berlangsung dalam batas – batas dan urutan tertentu. 

B.   Perubahan Dalam Hal Ciri Fisik
1)    Perubahan Ukuran Tubuh
Perubahan ini terjadi seiring dengan bertambahnya umur. Perubahan yang terjadi bisa saja dari pendek ke tinggi ataupun kecil ke besar. Pertumbuhan menjadi cepat sekitar dua tahun sebelum pematangan kelamin. Anak laki – laki cenderung terus tumbuh lebih cepat daripada anak perempuan.
2)    Perubahan Proporsi Tubuh
Perubahan ini terjadi dari proporsi tubuh anak – anak menjadi proporsi tubuh orang dewasa. Proporsi anak – anak akan berlangsung hingga masa puber selesai dilalui, setelah itu akhirnya proporsi tubuh tampak seperti tubuh orang dewasa.
3)    Ciri Kelamin Utama
Pematangan fungsi kelamin atau organ – organ seksual. Pada anak laki – laki umur empat belas tahun setelah mengalami mimpi basah. Sedangkan anak perempuan pada umur tiga belas tahun setelah mengalami haid / menstruasi.
4)    Ciri Kelamin Kedua
Bentuk – bentuk fisik pada masa – masa puber pada anak laki – laki tumbuh kumis dan jenggot, otot – otot mulai tampak, bahu lebih lebar dari pinggul, nada suara membesar, tumbuh jakun, tumbuh bulu pada ketiak, dada dan sekitar organ vital. Sedangkan pada perempuan mulai membesarnya buah dada, mencuatnya puting susu, pinggul lebih lebar dari bahu, tumbuh rambut pada sekitar organ vital, ketiak dan suara bertambah nyaring.

C.   Perbedaan Individu Dalam Pertumbuhan Fisik
Menurut Muss yang dikutip oleh Sarlito Wirawan ( Sarlito, 1991 : 51 ), urutan perubahan – perubahan fisik adalah sebagai berikut :
v Pada anak perempuan :
1.     Pertumbuhan tulang – tulang ( badan menjadi tinggi, anggota – anggota badan menjadi panjang).
2.     Pertumbuhan payudara.
3.     Tumbuh bulu yang halus berwarna gelap di kemaluan.
4.     Mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang maksimum setiap tahunnya.
5.     Bulu kemaluan menjadi keriting.
6.     Menstruasi atau haid.
7.     Tumbuh bulu – ketiak ketiak.
v Pada anak laki – laki :
1.     Pertunbuhan tulang – tulang.
2.     Testis ( buah pelir ) membesar.
3.     Tumbuh bulu kemaluan yang halus, lurus dan berwarna gelap.
4.     Awal perubahan suara.
5.     Ejakulasi ( keluarnya air mani ).
6.     Bulu kemaluan menjadi keriting.
7.     Pertumbuhan tinggi badan mencapai tingkat maksimum setiap tahunnya.
8.     Tumbuh rambut – rambut halus di wajah ( kumis dan jenggot ).
9.     Tumbuh bulu ketiak.
10.                        Akhir perubahan suara.
11.                        Rambut – rambut di wajah bertambah tebal dan gelap.
12.                        Tumbuh bulu di dada.
Tiga kriteria yang membedakan anak laki – laki dan anak perempuan :
1.     Kriteria Kematangan Seksual.
Kriteria ini tampak lebih jelas pada anak perempuan daripada anak laki – laki. Menstruasi ( menarche ) pertama dipakai sebagai tanda awal pubertas, setelah itu masih dibutuhkan satu hingga satu setengah tahun sebelum wanita benar – benar matang.
Menarche adalah ciri kematangan pokok yaitu disposisi untuk konsepsi   ( hamil ) dan melahirkan. Kriteria ini tidak begitu jelas pada laki – laki, ejakulasi pertama sangat sedikit sehingga tidak jelas. Ini dipakai sebagai penetapan titik awal masa remaja karena diketahui adanya korelasi antara percepatan pertumbuhandengan timbulnya tanda – tanda kelamin sekunder dan primer.
2.     Permulaan Pematangan Seksual.
Perempuan dua tahun lebih cepat daripada laki – laki. Menarche terjadi sekitar usia tiga belas tahun dengan penyebaran normal antara sepuluh hingga enam belas setengah tahun, kira – kira setahun setelah puncak percepatan pertumbuhan. Sedangkan pada laki – laki terjadi produksi spermatozoa hidup kira – kira satu tahun sesudah puncak percepatan pertumbuhan kurang lebih usia empat belas tahun. Namun ejakulasi pertama mendahului puncak percepatan pertumbuhan tapi air mani baru terdapat sedikit sperma.
D.   Faktor -  Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Fisik Dan Tingkah Laku.
Kondisi – kondisi lain yang mempengaruhi pertumbuhanfisik anak – anak antara lain :
1.     Pengaruh Keluarga.
Meliputi faktor keturunan maupun faktor keturunan.
v Faktor keturunan : seorang anak dapat lebih tinngi atau panjang dari anak lainnya sehingga ia lebihberat tubuhnya, jika ayah dan ibu atau kakeknya tinggi dan panjang.
v Faktor lingkungan : akan membantu manentukan tercapai tidaknya perwujudan potensi keturunan yang dibawa anak tersebut.
2.     Pengaruh Gizi.
Anak – anak yang memperoleh gizi cukup biasanya akan lebih tinggi tubuhnya dan sedikit lebih cepat mencapai taraf remaja dibandingkan denga mereka yang kurang memperoleh gizi.
3.     Gangguan Emosional.
Anak yang terlalu sering engalami gangghuan emosional akan menyebabkan terbentuknya Steroid Adrenal yang berlebihan dan ini akan membawa akibat berkurangnya pembentukan hormon pertumbuhan di kelenjar Pituitari.
4.     Jenis Kelamin.
Anak laki – laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat daripada anak perempuan, kecuali pada usia antara dua belas dan lima belas tahun anak perempuan biasanya akan sedikit lebih tinggi dan lebih berat daripada anak laki – laki. Ini disebabkan bentuk tulang dan otot pada anak laki – laki. 
5.     Status Sosial Ekonomi.
Anak – anak yang berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi rendah, cederung lebih kecil daripada anak yamg berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi tinggi.
6.     Kesehatan.
Anak – anak yang sehat dan jarang sakit biasanya memiliki badan atau tubuh yang lebih berat daripada anak yang sering sakit.
7.     Pengaruh Bentuk Tubuh.
v Diantara perubahan – perubahan fisik itu, yang tyerbesar pengaruhnya pada perkembangan remaja adalah pertumbuhan tubuh ( badan menjadi makin panjang dan tinggi ), mulai berfungsi alat – alat reproduksi ( ditandai dengan haid pada anak perempuan dan mimpi pertama pada anak anak laki – laki ) dan tanda – tanda kelamin kedua yang tumbuh.
v Perubahan – perubahan fisik menyebabkan kecanggungan bagi remaja karena ia harus menyesuaikan dengan perubahan – perubahan yang terjadi pada dirinya.
v Perubahan fisik hampir selalu dibarengi dengan perubahan tingkah laku dan sifat. Karena memang sedang terjadinya perubahan dalam bentuk dan ukuran tubuhnyaanak – anak remaja ini secara fisik seringkali merasa sangat tidak nyaman. Misalnya ada keluhan, gelisah, nafsu makan berkurang, gangguan pencernaan, sakit kepala, sakit punggung, dan sebagainya. Umumnya mencerminkan adanya perasaan tidak nyaman karena tubuhnya sedang bertambah panjang. Salah satu dari beberapa konsekuensi masa remaja yang paling penting adalah pengaruh jangka panjangnya terhadap sikap, perilaku sosial, minat dan kepribadian.


BAB III
PENUTUP
Ø Kesimpulan.
Pertumbuhan fisik adalah perubahan – perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Pada dasarnya perubahan fisik remaja disebabkan oleh kelenjar Pituitari dan kelenjar Hypothalamus.
Kedua kelenjar itu masing – masing menyebabkan terjadinya pertumbuhan ukuran tubuh dan merangsang aktifitas serta pertumbuhan alat kelamin utama dan kedua pada remaja.
Pertumbuhan fisik yang tepat akan dapat dicapai apabila terjadi keseimbangan kerja kelenjar Pituitari dan Gonadotropik.

 

DAFTAR PUSTAKA

·        Monks, F. J., dkk. Psikologi Perkembangan : Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta : Gajah Mada University Press, 1984.
·        Suwarno, Sarlito W.  Psikologi Remaja. Jakarta : Raja Wali Press, 1991.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar